Dengan adanya
globalisasi membuat banyaknya pengaruh luar yang masuk ke Indonesia, salah satunya
adalah budaya K-Pop. K-Pop adalah budaya yang berasal dari Korea Selatan yang
bukan hanya pada musik seperti kemunculan boyband dan girlband, tetapi juga mulai
melalui penampilan yang memukau seperti gaya rambut, fashion, make up, tarian,
dan lain-lain yang banyak digandrungi para remaja. Kini budaya K-Pop bahkan
cukup banyak menggeser budaya lainnya dan merupakan contoh yang baik untuk
negara-negara lain di dunia
terutama dilihat dari segi kreatifitas. Akhir-akhir ini banyak remaja yang
menggandrungi K-Pop dan tidak sedikit yang bahkan menggunakan kata-kata
berbahasa Korea dasar, yang bisa didapatkan dari mendengarkan lagu korea maupun
melihat drama korea. Untuk pecinta atau penyuka musik K-Pop biasa disebut dengan
K-popers atau K-Pop lovers. Kemajuan teknologi seperti internet pun semakin
memudahkan penggemar K-Pop untuk melihat dan mengamati berita terbaru dari
idola mereka. Namun dibalik itu K-Pop sendiri memiliki dampak-dampak yang dapat
mempengaruhi para remaja.
Dampak-dampak
tersebut tidak lain adalah dampak negatif dan positif yang berpengaruh bagi
remaja. Untuk dampak positif yaitu pertama, para remaja bisa terhindar dari
pergaulan bebas, narkoba, dan minuman keras. Kedua, dapat mengetahui berbagai
macam kosakata korea dari mendengarkan lagu korea maupun melihat drama korea.
Ketiga, menambah teman dari berbagai tempat di seluruh penjuru dunia melalui
dunia maya seperti Twitter, Line, Kakaotalk, Instagram, dan lainnya. Keempat, menambah
pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain. Kelima, musik-musiknya dapat
menjadi salah satu sarana hiburan. Keenam, menjadikan idolanya sebagai wadah inspirasi
dan motivasi dalam hal yang positif. Ketujuh, belajar fashion atau gaya
berpakaian. Kedelapan, mengajarkan untuk bekerja keras terbukti dari usaha artis K-pop yang mengikuti trainee selama
bertahun-tahun untuk menjadi sukses seperti sekarang ini. Kesembilan, mengasah
kemampuan
menganalisis konsep pasca comeback idol, tidak menutup kemungkinan jika
kemampuan K-Popers bisa digunakan sebagai karir yang menjanjikan. Kesepuluh,
mengasah kemampuan berkarya mulai dari cover dance, melukis, menulis fanfiction, dan
lain-lain. Kesebelas, banyak dari K-popers yang memulai usaha olshop seperti
jualan album, merchandise (pernak-pernik K-Pop), dan lainnya untuk menambah
penghasilan.
Selain dampak
positif, budaya K-Pop juga memiliki dampak negatif. Untuk dampak negatif yaitu
Pertama, belakangan ini para remaja jadi lebih menyukai budaya K-Pop daripada
budaya sendiri. Kedua, bisa terpengaruh dengan meminum-minuman keras yang
merupakan hal biasa di Korea. Ketiga, Lupa waktu untuk mengerjakan tugas
atau pekejaan lainnya. Keempat, rela mengeluarkan uang yang jumlahnya tidak
sedikit hanya untuk menonton konser, membeli merchandise (pernak-pernik K-Pop),
membeli album, dan lainnya. Kelima, banyak video dari lagu-lagu K-Pop yang
menayangkan wanita dengan pakaian yang kurang pantas. Keenam, Jadi malas
belajar dan prestasi menurun. Ketujuh, kurang bersosialisasi di kehidupan nyata
karena terlalu sibuk mencari berita terbaru idola di dunia maya atau disunianya
sendiri.
Saat ini memang budaya
K-Pop sudah mempengaruhi para remaja dunia termasuk di Indonesia. Namun , kita harus tetap
melestarikan budaya sendiri agar budaya kita tidak luntur atau hilang karena
adanya fenomena budaya K-Pop atau budaya lainnya. Karena memang banyak dampak
negatif yang didapat dari budaya K-Pop tersebut, tapi bukan berarti hal
tersebut sepenuhnya berdampak buruk yang dapat mempengaruhi para remaja di
Indonesia. Dibalik itu, budaya K-Pop juga tetap memiliki dampak positif bagi
para peminatnya/pecintanya. Namun semua itu memang kembali kepada remaja itu
sendiri bagaimana dia dapat
memilah mana hal yang baik dan mana yang tidak baik dari adanya fenomena budaya
K-Pop tersebut.
Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat ^_^